Dulu, saya bercita-cita menjadi seorang professional chef... Dulu pula saya tidak bersyukur karena saya salah jalur memilih pendidikan akuntansi dan bisnis ketika kuliah, padahal cita-cita saya menjadi chef...lebih tepatnya karena saya suka bikin kue...jadi saya pengen jadi seorang pastry chef...astri – pastry chef...Saya sempat bekerja di salah satu hotel berbintang di Jakarta sebagai casual cook di bagian pastry...dan saat itu saya suka pekerjaan yang saya lakukan...
Sekarang saya telah meneguhkan hati ingin menjadi chefpreneur dan baru kali ini saya sungguh-sungguh berterima kasih pada Allah SWT (maaf ya Allah baru sadarnya sekarang...) karena saya memiliki background akuntansi dan bisnis... ilmu yang saya dapat ketika kuliah dulu ternyata sangat terpakai ketika saya membuka usaha catering Aryza (Arihatsu-Ellysa) bersama sahabat saya Comera Arihatsu, dan membuat usaha kering kentang “Mbah Moesirah”.
Seandainya saya tidak memiliki latar belakang akuntansi dan bisnis, pasti saya hanya bisa memasak tanpa tahu cara menghitung cost dengan sedetail-detailnya dan menentukan harga, bisa membuat kue tapi nggak tahu cara efektif untuk menjual produk saya...
Alhamdulilah...terima kasih Ya Allah saya udah berkesempatan belajar akuntansi bisnis (sekaligus bisa ketemu para Begundal tercinta – keluarga kedua saya)
Sebenarnya intisari dari semua bisnis adalah memuaskan pembeli atau customer...apalagi bisnis di bidang culinary and hospitality seperti yang saya lakoni sekarang bersama Mera...Kepercayaan customer adalah segalanya dan setiap order yang dipertaruhkan adalah KEPERCAYAAN dan HARGA DIRI...hehehe...
Saya dan Mera cukup perfeksionis dalam menjalankan bisnis ini, sehingga kadang-kadang kita sering berbeda pendapat mengenai standardisasi produk dan pelayanan. Tapi perbedaan bukan halangan bagi kita untuk bersepakat. Mera orang yang sangat terorganisir dan detail (sinonimnya detail adalah RUMPIK)...sehingga pelayanan pada customer harus sesuai standardnya, dan saya akui, Mera adalah seseorang yang hebat dalam menghandle pemasaran sekaligus public relation...plus hebat dalam mengorganisir saya yang ‘pencilakan dan giras luar biasa (bahasa ilmiahnya hiperaktif)’
Sedang saya cukup perfeksionis mengenai makanan...hmm lebih tepatnya supervisor saya, Ibuk, sangat perfeksionis pada makanan...rasa dan kebersihan bagi ibuk adalah nomer satu...itulah mengapa, dibawah pengawasan Ibuk, makanan Aryza alhamdulilah tahan lama dan rasanya oke (jare pelanggan lhoo....hohoho).
And when it comes about pastry...I am the only pastry princess...hahaha...ketika ada pesanan snack box...saya paling bahagia...karena pastry adalah keahlian saya, dimana orang di rumah nggak boleh protes sama saya... jam terbang saya di bidang pastry lebih banyak di bandingkan di bidang main dish...dan Ibuk lebih ahli di Hot Kitchen dibanding cold kitchen....Membuat pastry itu tantangannya lebih berat dibanding membuat makanan, karena pengerjaannya membutuhkan kesabaran, ketelatenan dan memperhatikan detail.
Besok minggu...Aryza dapet job lumayan besar untuk snack box dan lunch box...lebih tepatnya order terbesar pertama kita...Alhamdulilah plus pusing...karena nilai pesanan ini cukup eksklusif, kami sangat memperhatikan detail setiap makanan yang dipilih, detail menghitung production cost dan pastinya membuat jadwal kerja long hours kita yang dimulai besok...Kami ingin memberikan yang ‘lebih baik’ dari yang terbaik sehingga pertaruhan kali ini bukan lagi mengenai untung rugi saja...namun kepercayaan customer adalah yang utama dan harga diri kita berdua (soalnya malu kan kalo mengelola bisnis dengan tidak profesional?)...
Semoga diberi kelancaran bekerja oleh Allah SWT besok...amiiin......
Anda tahu kenapa mengelola sebuah bisnis itu sungguh mengasyikkan???
Karena otak, hati dan fisik kita sama-sama bekerja....
Oleh sebab itu saya menamai produk karya Aryza sebagai sebuah karya “made of love”
Salam sayang
Astri
good job dear :)
BalasHapus