Kamis, 27 Oktober 2011

Back Up Plan

Katanya, hidup itu harus selalu punya rencana cadangan...biar kalau rencana utama ternyata nggak sesuai harapan, kita nggak putus asa dan sudah tahu langkah selanjutnya mau apa...brarti kalo punya pasangan juga harus ada cadangan juga, jadi kalo pasangan utama nggak sesuai harapan nanti ada pasangan cadangan...*hihihi...abaikan*

Hari ini saya membuat serangkaian back up plan alias rencana cadangan...karena, seandainya rencana awal saya nggak berjalan sesuai yang saya impikan...saya nggak jadi galauers...terus nangis-nangis karena terpuruk...*lebay*

Back Up Plan #1
FULBRIGHT


Akhirnya selesai juga aplikasi ini saya kerjakan sampai tuntas. Biasalah...saya ini memang untuk urusan bikin aplikasi lamaran apaaa aja...selalu deket deadline...Dulu saya pernah mengirim aplikasi exchange ke Amerika (IELSP) h-1 pengumpulan...akhirnya gedebugan ke TIKI keburu-buru jangan sampe aplikasi ini ikut kloter pengiriman hari esoknya...Nah, berhubung saya di Jakarta dan kantor AMINEF di Jakarta, santai-santai laaah...Setelah aplikasi saya selesaikan...saya berangkat ke Plaza CIMB Niaga di daerah Sudirman...naik busway... Eeeeeeh sampe sana saya langsung down...di drop box aplikasi beasiswa Fulbright udah ada amplop menumpuk-numpuk... Yaaah semoga yang daftar Community College Initiative nggak banyak...Amiiiin...Beasiswa ini adalah kesempatan terakhir saya tahun ini, kalau nggak lolos, saya harus nunggu tahun depan untuk melamar beasiswa lagi...hiks....

Back Up Plan #2
TAKOYAKI


Hmm....kalau rencana utama saya nggak berjalan sesuai harapan. Saya mau balik Malang aaah...saya pengen fokus mengembangkan bisnis kuliner saya...yaaaa...mungkin MonZa belum bisa jalan, at least, saya ma adik punya rencana bikin usaha takoyaki. Nah...karena saya juga belom pernah makan takoyaki yang dijual di mall-mall Jakarta, akhirnya setelah pulang dari AMINEF, saya pergi tuh ke Mall Kelapa Gading untuk nyobain semua takoyaki yang dijual disana...kan ada beberapa tempat berbeda yang jual takoyaki...Semua gue jabanin dah...demi mengetahui rasa takoyaki itu seperti apa...Ternyata takoyaki sungguh simpel dan enak laah buat camilan...tapi, kalo dijual dengan harga 19 ribu rupiah di Malang dan cuma berisi 4 biji octopus ball (takoyaki) pertanyaannya adalah "Emang ada yang mau beli???"

Back Up Plan #3
MONZA
Karena saya sudah bertekad bulat ingin ada di industri ini, maka saya harus mencari banyak ilmu dan pengalaman di bidang ini...naaaah...saya pengen merealisasikan cafe Frenchtalian (French-Italian) saya MOnZa. Cumaa....karena konsepnya cafe dan makanan yang disajikan berkonsep fine dining, paling nggak bukan cafe ecek-ecek laaaah...., saya butuh partner dan juga modal yang besar untuk mengembangkan bisnis ini...ada yang berminat jadi partner saya???? hehehe.... atau jadi partner hidup juga boleh asal seiman dan kita sama-sama mau.... *mulai ngelantur*

Btw...hari ini saya beli bukunya Julia Child yang pertama "Mastering the Art of French Cooking" di Periplus. Mempelajari banyak ilmu di bidang culinary juga merupakan salah satu back up plan saya, kali aja saya bisa jadi guru masak someday...? Who knows?



Selasa, 25 Oktober 2011

CHEFPRENEUR

Pagi ini, ketika saya membaca artikel di harian Kompas, ada kolom yang menarik perhatian saya. Tulisan itu berkaitan dengan liputan menarik di dunia kampus yang berjudul "Mau Sukses? Keluarlah dari Zona Nyamanmu!". Sedikit banyak tulisan itu menggelitik sekaligus menyadarkan saya tentang dunia kewirausahaan. Dua narasumber yang berbagi cerita dalam tulisan itu adalah Fauzan Rachmansyah, wirausaha muda dari Yogyakarta, dan Wahyu Aditya, desainer grafis sukses yang juga alumni SMAN 3 Malang seperti saya. Hehehe... Mereka bercerita tentang perjalanan mereka mencapai kesuksesan dengan 'berdiri diatas kaki sendiri'.

Sebelumnya, ada pengalaman menarik yang ingin saya share di tulisan ini dan berkaitan dengan mentalitas pengusaha. Ketika saya mengambil kursus memasak di Imperial Cooking School, teman-teman saya kebanyakan adalah etnis Tionghoa. Anda tahu apa perbedaan pola pikir mereka dengan orang pribumi??? Nah, akan saya ceritakan pada Anda. Teman-teman saya, ada yang seumuran, lebih muda ada juga yang sudah berkeluarga kebanyakan mereka berasal dari keluarga pengusaha. Ada yang keluarganya mengelola perusahaan penjualan ban yang besar, ada yang pengusaha tekstil di pasar tanah abang, dan ada yang punya perusahaan di Bali. 

Pola pikir mereka adalah, pertama, ketika mereka menyukai satu hal, misalnya saja memasak, mereka akan FOKUS untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka di bidang itu karena bagi mereka, ilmu tanpa skill itu pada akhirnya yang akan lebih banyak berperan adalah skill. Percuma saja kita membaca cara membuat macaron dari buku kalau kita tidak mempraktekkannya. Salah satu teman saya, Kris, bahkan sampai disekolahkan orang tuanya ke Swiss, salah satu negara yang memiliki sekolah hospitality terbaik di dunia. Skill + ilmu + fokus pada satu tujuan itu nantinya yang akan menghasilkan uang...menurut mereka...

Kedua, pola pikir mandiri mereka yang menganggap sukses tidak selalu harus bekerja di perusahaan. Salah satu teman baik saya, Mbak Erni, malah bilang "Astri, kamu itu jangan di Jakarta. Balik aja ke Malang, kembangkan usaha katering Ibumu. Gak usah kerja disini, pelan-pelan kamu berusaha sendiri, wong kamu punya skill, harus dikembangkan". Bedanya kalau orang Indonesia yang bilang ke saya adalah "Astri udah ngelamar kerja dimana? Astri pengen kerja di perusahaan apa? Kalau pengen sukses harus mulai dari kerja di perusahaan dulu baru kalo modal udah ada kita buka usaha sendiri. Astri kamu pinter, sayang kalau kamu nggak kerja di perusahaan besar yang bagus."

See the difference?

Entahlah...bagi saya tidak ada opini yang salah, karena hidup itu memang pilihan. Orang yang sukses bekerja di perusahaan banyak, yang sukses berwirausaha juga banyak, tergantung bagaimana seseorang mengusahakan kesuksesannya.

Memang benar apa yang dibilang kedua pengusaha muda yang diliput dalam tulisan di Kompas hari ini, berwirausaha adalah keluar dari zona nyaman dan mencari tantangan. Emang kerja nggak keluar dari zona nyaman dan nggak ada tantangan? Bedanya begini, bekerja di perusahaan orang, kita juga akan menghadapi banyak tantangan dan juga keluar dari zona nyaman kita (karena orang yang belum dapet kerjaan kan nyaman...leha-leha di rumah, jalan-jalan, keluar kalo ada test/interview kerja...aku lak an?), tapi di satu sisi mereka masih memiliki security karena gaji tetap ada, tunjangan ada, meja kerja ada, ruangan AC ada...wis nyaman pokoknya. Nggak nyamannya adalah terikat jam kerja atau target perusahaan plus harus lembur yang kadang sukarela kadang terpaksa...hahaha...

Tapi, kalau kita berwirausaha, kita benar-benar keluar dari sana dan memang tantangannya lebih berat. Untuk berwirausaha kita akan memulai dari benar-benar nol, menciptakan produk dan berinovasi sehingga produk kita bernilai tambah, kalau udah ada produk kita harus mikir gimana cara agar produk kita terjual di pasaran, kalo udah dikenal kita masih mikir gimana supaya penjualan ini bisa meningkat, terus ketika permintaan naik kapasitas produksi kita belum bisa mencapai jumlah demand maka kita harus mikir gimana cara meningkatkan kapasitas produksi...dan yang paling ditakutkan kebanyakan orang adalah TIDAK ADA FIXED INCOME Yaaaa.....hal inilah yang menyebabkan Dahlan Iskan, CEO Jawa Pos, harus rela tidur 2-3 jam setiap harinya, dan menghabiskan puluhan tahun hidupnya untuk bekerja dan membesarkan Jawa Pos... 

Mulai saya berpikir dan mengintrospeksi diri... sebenarnya sejak kecil, mencari uang 'tambahan' sendiri, tidak asing bagi saya. Waktu SD saya menyewakan buku-buku dan komik saya seharga Rp 100,00 per hari pada teman-teman saya dan berjualan pembatas buku. Ketika SMP saya beralih dengan menjual aneka stationary yang lucu-lucu, kemudian SMA saya berjualan boneka flanel yang saya buat sendiri... masa SMA ini adalah masa kejayaan saya...hoho...dimana saya bisa mendapat ratusan ribu dalam hitungan hari... dan ketika kuliah, dan saya menemukan true passion saya, saya membuka usaha pastry dengan numpang usaha katering Ibuk dan sempet berwirausaha kuliner bubur kentang bersama dua orang teman saya. 

Sebenarnya dengan skill dan pengalaman saya, saya harus menetapkan cita-cita lebih dari seorang chef, tapi CHEFPRENEUR...seperti pastry chef idola saya, Adriano Zumbo yang juga seorang chefpreneur. Menjadi seorang chefpreneur tantangannya lebih dari sekedar jadi seorang chef...asyiknya adalah kita bisa menggila dengan ide-ide kita dan mewujudkannya tanpa ada yang menghalangi...untuk lihat karya gila Adriano Zumbo bisa klik disini http://adrianozumbo.com/

Kesalahan saya adalah... Saya orangnya nggak FOKUS. Fokus saya mulai mbleret waktu lulus, kemudian temen-temen saya bekerja di perusahaan-perusahaan asing, BUMN, atau perusahaan yang mau bayar mereka jutaan lah per bulan. Naaah...mulai di titik itu saya toleh kanan kiri...hi ini kok punya Blackberry ya, hi ini kok udah jalan-jalan ke Singapore ya, hi si itu kok udah bisa beli barang bermerk ya... Nah lo, sapa yang gak tergiur... wis mulai membuat rasionalisasi bahwa kita harus realistis. Meski pengen mengejar cita-cita jadi chef (yang bayarannya dikit)... saya mikir-mikir, yo wis nggak papa, nyoba-nyoba ngelamar jadi akuntan, gaji 3 juta gakpapa lah asal ada pemasukan tetap... wis surat lamaran banyak dikirim ke perusahaan A, B, C dan D...total kira-kira saya udah melamar 40 perusahaan selama 1 tahun ini... terus??? gak ada yang mau nerima dan pernah saya test dan interview untuk posisi accounting di hotel 5 star tapi nggak ada kelanjutannya...

Tuhan memberi saya pengalaman dan pelajaran berharga selama perjalanan satu tahun ini, baik itu pelajaran dari apa yang saya alami sendiri ataupun dari nasehat-nasehat yang diberikan orang lain pada saya. Sekarang saya sudah menyelesaikan kursus saya di Imperial Cooking School Tokyo, skill saya semakin bertambah meski belum tingkat gila masterchef pastry Adriano Zumbo, dan saya harus menetapkan pilihan. Dunia korporasi atau dunia culinary... oke saya pilih dunia kuliner... Jadi chef atau chefpreneur...saya pilih jadi chefpreneur...impian saya adalah segera membuka Frenchtalian cafe saya MonZa...kedua, saya pengen punya french pastry shop dan membuat pastry-pastry 'gila' seperti Adriano Zumbo...

Sekali lagi tidak ada yang salah dari pilihan hidup, yang salah adalah kita tidak membuat pilihan...(seperti saya). Pakailah kacamata kuda, jangan liat orang lain yang punya ini itu sehingga kita latah... Paman Aji bilang, kalau kita berusaha dengan baik, rejeki bakal datang. Kalau kita berusaha dengan baik, Tuhan nggak akan nutup mata kok...

Akhirnya

Sukses itu kemampuan kita bangkit dari satu kegagalan dan kegagalan berikutnya tanpa kehilangan antusiasme...

Selamat mengejar kesuksesan...ingat jangan kehilangan FOKUS dan HARAPAN...tetep berusaha yang terbaik

(Ngomong ke diri sendiri juga..hehehe...)

Love
Astri

Minggu, 23 Oktober 2011

One Day at Soekarno Hatta International Airport

Today...Tante Dewi and family are going to Makkah. Tante Dewi is my aunty and she is like my own mother, she loves me and treat me like her own daughter...that's why I always feel like home even in the distance, and I love her just like I love Ibuk. She has been waiting for this moment since years ago, I am happy for her because finally she can make her dream come true, going hajj together with Om Gatot, Mbah Har and Tante Reno. Alhamdulilah...
Airport give me flashback memories...

I had lived at Myanmar when I was kid because my father had worked on Embassy at Myanmar and he took me and Ibuk to Myanmar. It was a childhood memory and for me it was not really something memorable. I don't mean to brag about my family but live in families where all family members had to go abroad burns my desire to spread my wings and going anywhere around the world.

(Seriously, when you are reading this paragraph... I really don't mean to brag anything about my family...)

My grandfather had lived and got his master at USA. Ibuk had worked in Myanmar and had visited some countries in Asia, my dad had worked at Embassy at Myanmar and Sana'a and had traveled to some countries in the middle east plus Italy. My Uncle Aji is a successful man who worked at one BUMN in Indonesia, he finished his bachelor at Adelaide, Australia and had traveled around the world. I am so jealous to know that he has ever visited Paris, the city of love, a place where culinary art was born (but thanks for the beautiful bag). Uncle Teguh, which is a successful researcher, had finished his master degree at University of Reading, UK and get his doctoral at Australian National University...he had visited many countries around the world, sometimes different city every month... 

You know, when you are rich or have a bunch of money then you are able to travel around the world for vacation...
yeeeaah....it's common... it's not something surprising...
but
If you can go around the world for a good purpose, and the good news is you don't have to pay anything for it...plus you get paid...
for me it's really once in a lifetime opportunity...



My good friend at High School, Ali Fahmi and Lely, both of them got a scholarship and now they are studying and doing research for their master. Fahmi lives in Korea and Lely is studying at King Abdullah University of Science and Technology, Saudi Arabia...both of them give me a fire to pursue my dream...I do want to be someone like them...I do want to have once in a lifetime opportunity to study overseas...


Today at the airport...I told God while I was waiting for the departure time...

I told God please give me one more chance, I used to give my best shot two years ago when I applied for exchange program to USA. I had an interview but didn't get call back after that. I was not losing hope at that time even honestly, I was dissapointed. I know God always has a plan...and a year ago God made my 'other' dream come true, I met someone I love and had a chance to get to know him well...right now, I realized  it was a best plan and I am so okay to replace the opportunity to USA with a year with the one I love...



At the gate where I saw Qantas symbol above my head, I told God, God...let me be standing and entering this gate next year... I don't care about the place, I don't care about the country...I don't want to go overseas just for posting my photos at my facebook  so everyone can see what I have achieve...what I ask for is

I want to learn cooking and food...just as simple as that

If You feel that I am insisting, please don't...I know someone like me, who have dream to enter the world's best culinary school, it seems an impossible dream...because it is impossible then I asked you to make it possible...I know everything is possible for You, not for me...I gave my best shot God, even I know maybe someone in somewhere  had worked harder than I did but please let me be someone who deserves  for this opportunity...

but

If You have another plan for me...please show me the way...then I would not be devastated or crush and burn...

I would keep my head up high



God keep my promise...Words that I had deal it with you...
God it's a secret...just between my heart and yours...


We will see...

Kamis, 20 Oktober 2011

Magical Chocolate

Coklat adalah salah satu ciptaan Tuhan yang fenomenal...bagi saya...hehehe...Pelajaran saya akhir-akhir ini banyak menggunakan coklat sebagai salah satu bahan, dan memang tidak dipungkiri, coklat adalah salah satu komponen penting dalam dunia kuliner...terutama pastry sebagai bahan baku pembuat dessert...

Keajaiban coklat terletak pada kemampuannya untuk dikonversi menjadi berbagai bentuk dan tekstur baru yang bervariasi...coklat mousse, coklat praline, coklat truffle, coklat ganache, choco chip, ice cream coklat, buttercream coklat, coklat cream, berbagai minuman coklat, coklat cake, decoration coklat dan masih banyak lagiiii........
Coklat untuk Aneka Cake
Praline
Truffle
Coklat berasal dari biji kakao (Theobroma cacao) yang katanya berasal dari Mexico, sama seperti asal vanili. Menurut Wikipedia, tumbuhan kakao ini mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara. Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Riset terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di dalam mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktivitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut, dan juga akan terasa empat kali lebih lama bahkan setelah aktivitas ini berhenti. Untuk informasi lebih lengkapnya bisa mengunjungi link ini http://id.wikipedia.org/wiki/Cokelat
Cacao Tree

Tipe-tipe coklat yang ada di pasaran yaitu dark chocolate dan milk chocolate. Dark chocolate dibuat dengan menambahkan lemak dan gula kedalam campuran kakao. Di Amerika, ditentukan bahwa kadar chocolate liquor dalam dark chocolate adalah 15% sedangkan di Eropa minimun mengandung 35% dari cocoa solid. Sedangkan milk chocolate adalah sweet chocolate yang dibuat dengan menambahkan milk powder atau condensed milk dimana di UK dan Irlandia, milk chocolate harus mengandung susu minimun 20% dari total cocoa, dan negara Eropa lainnya persentasenya sebesar 25%. Ada pula white chocolate atau coklat putih. Coklat putih dibuat dari campuran gula, cocoa butter dan susu. Meski teksturnya hampir sama dengan milk atau dark chocolate, namun white chocolate tidak mengandung cocoa solid. sehingga beberapa negara tidak mengakui white chocolate sebagai jenis coklat.


Di Jakarta, ada sekolah yang khusus mempelajari tentang coklat, namanya Tulip The Embassy of Chocolate...kalo nggak salah chef pengajarnya bule deh...kalo penasaran bisa klik di link ini http://www.theembassyofchocolate.com/. Mempelajari coklat itu begitu menyenangkan...apalagi kalo udah belajar bikin dekorasi dari coklat...dan ilmu tentang coklat itu mahal harganya...hehehe...


Ahli atau profesional dalam bidang coklat atau yang biasa disebut chocolatier sekarang menjadi profesi yang naik daun. Menurut ehow.com, profesi chocolatier ini meningkat 52% pada Januari 2008 hingga Juni 2009. Di Indonesia sendiri mulai bermunculan chocolatier kelas premium seperti The Harvest atau Dapur Coklat yang menjadikan coklat sebagai komoditas utamanya. Menurut job-salary.com, gaji chocolatier bisa mencapi $ 90.000 hingga $ 100.000 per tahun... Wow... jelas bukan di Indonesia itu... hehehe...



  Salam

Astri

Senin, 17 Oktober 2011

Petualang Cinta

“Kenapa kau ingin mengakhiri apa yang belum dimulai?” amarahmu memecah sepi. Pertanyaan retoris, tidak perlu aku berpikir keras untuk menjelaskan alasanku berulang kali secara logis dan realistis. Kau begitu lelah sehingga dirimu dahulu yang setenang daun teratai di danau akhirnya bergejolak juga hanya karena diriku yang ingin melepas semuanya.

Kau ingin melukiskan lelahmu, tanpa kuas atau semburat warna-warni cat minyak diatas kanvas. Namun jelas dirimu adalah lukisan realis paling nyata dari lelahmu. Murammu menggambarkan kesedihan dan kecewa, surammu begitu kelabu hingga aku tak berani berpatah kata. Aku tak ingin kau terluka, karena luka yang terus menerus digores akan menjadi borok, dan akulah yang menggoresnya berkali-kali hingga kau kebal terhadap kepedihan.

Detik-detik itu tetap hening, kau dan aku sama-sama tak bergeming. Emosi membakar jiwa tanpa berani berekspresi. Kau ingin menangis, aku ingin menyeka tangismu dalam pelukanku. Aku ingin memaki, kau berharap mampu menenangkan dalam rengkuhanmu yang mendamaikan. Tidak ada keberanian, tak ada kekuatan, dan tiada daya, yang ada hanya keinginan.

Inisiatif mendorongku untuk menatap matamu, “Aku hanya tidak ingin menyakitimu hari demi hari”, kau mambalas menatap tajam dengan dua mata indahmu yang selalu kukagumi,  “Bagaimana dua orang yang telah bercinta bertahun-tahun lamanya akan berpisah 3 hari sebelum berikrar sehidup semati dalam prosesi yang sakral?”. Jawabku singkat “Kau sebenarnya tahu bahwa ada cinta yang lain”. Aku berhenti sampai titik itu.

Kau ingin menuliskan lelahmu padaku, namun pena ibarat pisau bagimu. Setiap kata yang kau tulis akhirnya menyayat-nyayat dirimu sendiri. Tak perlu kau tuliskan lelahmu karna aku adalah pembaca paling mengerti kisah yang kau ceritakan dari dirimu. Bertahun-tahun bersama membuatku mampu membaca jalan pikiranmu, memperhatikan ritmemu berbicara, dan menghafal setiap intonasimu dalam berkata-kata.

“Hujan deraspun akan selalu reda, ombak yang ganas akhirnya akan tenang, kau pun begitu. Lukamu pasti akan sembuh terobati” aku terus membela diri. Aku tahu komitmen adalah proses transaksi ekonomi antara dirimu dan aku yang dibayar dengan harga mati kesetiaan. Petualang cinta sepertiku akan selalu menawar kesetiaan, entah padamu, padanya atau pada yang lain.

“Duakan saja aku, akupun tidak berkeberatan jika kau memang menghendaki. Aku yakin pada akhirnya kau pun akan memilihku, kau hanya butuh udara segar ketika ruanganmu telah sesak dan pengap, kau menginginkan es batu di dalam sirup ketika telah jenuh meminum teh yang hangat, kau hanya ingin berpetualang dalam asmara dan gairah barumu. Suatu saat kau tahu siapa yang benar-benar diinginkan hatimu, dan ia adalah aku”, kalimatmu begitu tegas dan menusuk.

Aku hanya mampu berbicara pada hati nurani, andai aku tidak harus menjatuhkan vonis pada detik itu juga. Bukankah kehidupan ini adalah tempat tawar menawar yang hasil akhirnya adalah kesepakatan. Matahari pun harus memilih, ia tak bisa menyinari barat dan timur dalam waktu serentak. Begitu pula dengan aku, tidak bisa aku membagi cinta, sekalipun diriku terfragmentasi, cinta akan menuju pada bagian tubuh yang kukehendaki. Kali ini tidak kuserahkannya padamu, itulah kesepakatan paling tidak adil.

Lelahmu menitikkan air mata, tak kuasa lagi kau menahan luka. Kau pun berlutut kemudian bersandar pada tembok yang dingin. Berlutut bukannya memohon, bersandar bukan berharap. Aku tahu lelahmu mencapai titik klimaks, menusuk ubun-ubun. Tak kuat kau bertahan melawannya akhirnya kau berserah. Tak ada lagi konsep tawar menawar, karena kesepakatan itu sudah final. Kau memberiku satu kesempatan, satu langkahku maju artinya tak akan ada pintu terbuka untuk menyambutku kembali, satu langkahku mundur adalah dunia tempat hidupku bertahun-tahun mendatang terkotakkan bersamamu dan komitmen.

“Baiklah” aku memutuskan. Kubawa semua koper-koper berisi pakaian yang telah kukemas semalam. Egoisme menuntun seorang petualang cinta meninggalkan pemujanya. “Tolong kau urus semuanya, batalkan saja, katakanlah bahwa semua ini salahku” dengan entengnya aku berkata demikian. Satu persatu anak tangga kuturuni menjauh darimu. Kau hanya diam dan menangis, lelaki yang digenangi air mata adalah wujud keterpurukan dan putus asa yang mendalam. “Terima kasih, untuk semua cinta dan pengkhianatan, kubiarkan petualang cinta mengeksplorasi petualangan yang baru agar dia bahagia” kau menutup prosesi berakhirnya cinta.

Tanpa berpaling akupun bergegas. Aku kan pergi dan tidak kembali.

Bercinta kembali dan kemudian pergi lagi.

Karena aku petualang cinta, yang tak pernah mengenal kata setia.

Malang, 26 November 2010, 23.00 WIB

Rabu, 12 Oktober 2011

Same Old Brand New Me...

Alhamdulilah 
Tuhan udah memberikan waktu 23 tahun buatku menikmati dunia

Meski sebenarnya saya bukan orang yang menganggap ulang tahun itu penting, tapi sesuatu yang sangat saya sukai dari berulang tahun adalah
Saya tahu bahwa banyak teman-teman yang peduli dan sayang pada saya, lalu mendoakan saya...kadang-kadang malah ada beberapa teman yang lose contact bertahun-tahun tiba-tiba muncul dan mengucapkan selamat meski kadang-kadang hanya dengan kalimat yang singkat..hehehe

HBD...WYATB

Tapi, perhatian dan kepedulian mereka itu segalanya buat saya
kemudian 
saya jadi malu
saya memang bukan orang yang perhatian dengan hal-hal yang berhubungan dengan ultah, sehingga saya jaraaang banget ngucapin selamat ultah ke temen-temen saya kecuali memang saya pas itu lagi kesamber sesuatu terus inget...

Maafin saya yaaaa.......

Jadi, keinginan tahun depan adalah
lebih peduli pada teman-teman 

peduli dan menjaga tali silaturahmi. itu penting mbiiilll.....

Tahun lalu, di tanggal yang sama, saya sedang sibuk dan mumet-mumetnya mempersiapkan kompre. Jadi nggak kepikiran sama sekali tentang ultah, yang ada hanyalah lulus S1. Malahan tahun lalu saya menulis besar-besar di kamar saya :

"Saya harus lulus tanpa revisi dengan nilai A sehingga IPK saya bisa diatas 3,5"

dan

It happened...kecuali bagian tanpa revisi...hehehe...revisian saya segambreng...

Tahun ini harapan saya cuma satu, saya berharap diterima di LCB. Tapi sudah nggak ada yang bisa saya lakukan atau usahakan selain tawakal. Menyerahkan hasilnya pada Allah. Jadi saya belajar melepas...melepas angan-angan saya untuk belajar advanced diploma of hospitality di Le Cordon Bleu Sydney.

LCB adalah salah satu world's best culinary institute...hmm jadi ya sudahlah, terlalu optimis atau terlalu pesimis juga nggak baik buat saya. Lebih baik saya lupakan saja dan menyusun segudang rencana seandainya saya gagal. Saya bukan mempersiapkan untuk kalah, tapi menguatkan hati seandainya saya gagal. 

Tahun lalu, saya berulang tahun ke-22 dan belum memiliki tujuan yang jelas. Masih di ambang batas antara dunia korporasi dan dunia dapur. Masih ingin meraba-raba mana dunia yang saya inginkan. Kemudian tahun ini, saya sudah memutuskan. Saya hanya ingin berada di dunia ini dengan segala resiko dan jatuh bangun yang akan saya hadapi nanti. Saya pernah gagal di bidang ini, tapi saya ingin berhasil suatu hari di dunia dapur ini suatu hari. Saya ingin fokus dan terus berusaha mencapai apa yang benar-benar saya inginkan, apa yang saya cita-citakan.


Meski hanya beberapa hari bekerja di dapur salah satu hotel four star di Jakarta sebagai Pastry Cook (bukan chef..hehe..), tapi memakai pakaian ini adalah dambaan saya sedari dulu, dan saya ingin bekerja dengan pakaian ini seterusnya.
(Fotonya ngiyer gak jelas)

Tahun ini banyak temen-temen dan saudara yang mendoakan saya agar bisa menjadi chef yang sukseees suatu hari....Amiin....Ini doa yang sangaaat berarti buat saya...Meski saya tahu saya nggak bisa sehebat Gordon Ramsay...at least saya bisa sukses dalam definisi saya sendiri, itu sudah merupakan keberhasilan bagi saya. Insya Allah.......



Saya banyak melewatkan hal-hal penting dalam hidup saya sehingga di usia ini saya merasa saya 'garing' prestasi...Hmm...seandainya Allah memberikan saya kesempatan kedua untuk bersekolah di LCB tahun depan, saya berjanji pada diri saya. Dalam 3 tahun tersebut saya akan menjadi seseorang yang jauh lebih baik dari sekarang. Saya ingin berprestasi di bidang yang saya suka, memiliki banyak teman baru yang punya minat di dunia yang sama, punya beberapa pengalaman kerja di resto fine dining atau di pâtisserie, atau ikutan kompetisi culinary. Hmm...khayalan tok ya...hehe...

Hal yang terpenting adalah, akhirya saya menemukan tujuan hidup saya...
dan
saya mulai dengan bismillah, semoga ini adalah jalan yang diridhoi Allah untuk saya...

Love 

Trimbil


Selasa, 11 Oktober 2011

Belajar Melepas #1 Satu Hal Pada Satu Waktu

Saya seorang muslim...mempercayai Tuhan itu Esa. Tapi juga tidak menutup akal dan hati saya untuk ajaran-ajaran atau filsafat luar yang sejalan dengan keyakinan saya... Saya suka membaca, khususnya buku-buku yang banyak melatih batin saya dan buku masak tentunyaaa....hahaha....panceet aee...Salah satu buku aliran 'kebatinan' yang saya suka adalah buku-buku Ajahn Brahm, Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 1&2.
Ajahn Brahm - penulis buku yang fenomenal

Di agama saya, katanya kalau kita memiliki keinginan, lalu kita mengusahakannya dengan maksimal terus kita berdoa pada Allah, sisanya kita harus memasrahkan apapun hasilnya kepada Tuhan alias tawakal. Bagaimanapun yang punya kuasa hanyalah Tuhan...entah kita minta barang, minta jodoh, minta kebahagiaan...pada akhirnya kita cuma bisa memasrahkan hidup kita padaNya...

Menunggu itu menyesakkan kalau kita berharap banyak pada sesuatu yang kita tunggu. Terus terang saya saat ini sedang menunggu sesuatu...dan saya membutuhkan banyak pengalih perhatian untuk membunuh waktu penantian saya...hmm...tiba-tiba saya kepikiran membaca buku Ajahn Brahm dan belajar untuk

Melepas

Ada beberapa cara untuk melepas yang akan saya tulis secara bertahap....Tapi sebenernya kenapa kita harus melepas??? Melepas adalah salah satu bentuk tawakal yang bertujuan agar batin kita mampu meraih keheningan, kedamaian dan kebahagiaan. Cara pertama untuk melepas menurut Ajahn Brahm yang pertama adalah 

Satu Hal Pada Satu Waktu

Sesuatu akan menjadi berat apabila hal itu menempel pada kita...contohnya adalah saya yang hobby membawa banyak buku ketika kuliah dulu, bukan bermaksud sok pintar cuma sejak SD saya selalu membawa buku pelajaran lengkap sesuai mata pelajaran hari itu (dan memeriksanya berulang kali sebelum berangkat sekolah...hehe...wedi ketinggalan). Beraaaat kan kalo semua buku dibawa, apalagi sampe printilan buku-buku yang gak penting kayak buku curhatan bareng sahabat, binder, buku catetan keuangan...hihihi...

Buku-buku itu diibaratkan penderitaan batin, entah karena urusan keluarga, urusan pekerjaan, sekolah, pertemanan, atau percintaan. Beban itu akan berat jika kita menempel pada kita, kalo kita gotong ngalor ngidul seperti buku-buku kuliah yang saya bawa setiap hari ke kampus, maka itulah yang disebut Ajahn Brahm jangan membawa terlalu banyak hal dalam ransel batin kita.

Ransel batin saya akan saya lepas satu persatu... Ransel batin masa lalu, tidak ada yang bisa kita rubah dari masa lalu, sehingga dipikirkanpun nggak ada gunanya. Kenapa saya harus memikirkan sesuatu yang tidak bisa saya rubah, atau menyesali sesuatu yang sudah terjadi??? Itulah kenapa saya berusaha keluar dari masa lalu...Entah itu masa menyakitkan di masa lalu, maupun masa-masa indah yang sudah terjadi dan tidak bisa saya ulang lagi. Kenangan indah di masa lalu pun menjadi beban batin karena dengan mengenangnya, kita ingin kembali berasa disana dan it seems pointless...

Ransel batin masa depan juga saya lepaskan...Harapan-harapan saya di masa depan akan saya lupakan, bahkan berpositive thinking pun akan saya hilangkan. Saya sudah berusaha untuk masa depan saya, namun saya menghindari berharap terlalu banyak dan berkhayal hal-hal yang menyenangkan di masa depan akan terjadi sesuai keinginan saya. Melepas ransel batin masa depan yang saat ini sedang saya lakukan...sulit sekali tidak berharap waktu demi waktu kepada sang masa depan...tapi tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi, atau berharap pada sesuatu yang belum pasti. Lepaskan saja...(susah juga lho)

Yang harus saya lakukan adalah mengerjakan satu hal pada satu waktu...artinya apa yang kita kerjakan saat ini, setelah pekerjaan itu selesai, maka akan kita lepaskan. Siapa bilang hanya orang yang kerja yang punya masalah batin dengan pekerjaannya, saya yang kursus masak pun sering mengalami masalah batin ketika sedang belajar di tempat kursus...Entah itu pelajaran dan materi yang menurut saya nggak sesuai dengan kehendak saya, minta diajarin bikin menu ini terus ditolak sama chef atau bikin satu menu dan nggak jadi tapi nggak diulangi lagi karena keterbatasan waktu...Sebel, mangkel dan kecewa kan...? (Wong udah bayar kok gak diajari genah)

Akhirnya, ya sudahlah...setiap selesai melakukan sesuatu saya akan belajar untuk melepasnya. Entah pekerjaan itu berhasil atau gagal, saya akan melepasnya. Sehingga di hati saya tidak menempel beban-beban yang akan menghilangkan kedamaian saya...

Sulit?? Jelas!!! Bisa?? Pasti Bisa...!!

Ajahn Brahm dengan kalimat bijaksananya mengatakan : Buanglah hal-hal dari batin dan hanya taruh satu hal saja: momen kini, apa yang terjadi saat ini juga.

Beberapa cara melepas yang pertama dirangkum oleh Ajahn Brahm sebagai berikut :

Melepas gubrisan mengenai masa lalu dan masa depan
Melepas pikiran yang suka mencari kesalahan (baik menyalahkan diri sendiri) dan mengeluh
Tidak banyak menyimpan pikiran, baik yang negatif, yang positif, maupun yang bodoh dan menaruh satu hal pada satu waktu...


Bersambung Part 2



Senin, 10 Oktober 2011

Begundal Through The Time

Waktu kuliah...
yang dipikiran kita hanyalah

Buku
(Terbukti mereka adalah sekumpulan mahasiswa yang niat kuliah)
Pesta
(Hura-hura adalah acara wajib harian)
dan
Cinta
(Terlibat cinta lingkaran setan atau mencari pasangan outsourcing)

Saat-saat masih berjargon BUKU PESTA dan CINTA
2 tahun kemudian 
tanggal 3 September 2011
Uang, Pesta (Always) dan Cinta


Banyak dari kita udah lulus dan jadi job seeker, ada yang udah kerja, ada yang sekolah PPAk
motto berubah menjadi

UANG
(Karena sekarang kita adalah sekumpulan manusia yang mencari kehidupan dan penghidupan)
PESTA
(Pesta nggak akan pernah hilang dari sanubari para begundal)
dan
CINTA
(Yang belum rabi, yang belum punya pacar, yang bolak balik putus nyambung, masalah cinta bakal berlangsung sampai....)

5 tahun lagi
September 2016

Entah fotonya kayak apa

Motto kita bakal jadi
ANAK
(yang udah punya buntut...hahaha...Qori, Ghea, Tambun akan menjadi leader dalam hal punya anak)
PESTA
(Pesta sampe kewut!!!! hura-hura tak kenal usia)
dan
BOJO
(Sudah berhenti mencari cinta, yang masih mencari harus segera dirubah status dari pacar jadi bojo, yang berkomitmen tidak menikah ya sudah...mengadopsi anak aja)

No matter life will takes us, nothing can break us apart...

5 tahun lagi fotonya tambah rame ya rek...Tambun dan Zuni membawa anak mereka, Qori dan anak bojonya, Ghea dan Ridho + buntutnya, Paimin bingung harus ngajak Isnan, Mamad atau Galih sebagai bojo, Papah dan anak bojo, Sarmo dan sapa yaa??, Lukas, Donny dan anak bojo mereka masing-masing, Yanu dan kebingungan memilih Paimin atau I****, Dika apakah bersama Ewek dan anak-anak mereka, Saka apakah berakhir dengan Epeh, Owi dan anak bojonya, Harisah dan seseorang di deket Singapura, Didi dan Mas Mats maybe, Cinta dan masnya sekarang dan juniornya, Wakjo dan Rini mungkinkah, Rizha dan anak istri, Edwin entah udah mikir untuk kawin pa blum

dan 

Trimbil...hmm aku umur 28 tahun ya pas itu...Kalo belum ada bojoku, pasti aku bawa anakku...Punya anak dulu baru cari Bapaknya...

Hahahaha....

Jadi penasaran dengan mereka semua 5 tahun lagi...Semoga kita panjang umur semuaaa....pesta sampe tuaa...

Minggu, 09 Oktober 2011

PAVLOVA

Pavlova pertama kali terdengar di telinga saya ketika George Calombaris, juri masterchef Australia, meminta oleh-oleh Pavlova buatan Donna Hay (Pastry Chef, Food Stylist) kepada para kontestan masterchef Australia Season 2...

Ternyata...

Pavlova adalah nama dessert yang dibuat dari bahan dasar meringue (putih telur dan gula yang dikocok sampai kaku dan mengembang). Nama ini diambil dari nama balerina Rusia, Anna Pavlova. Anna Pavlova terkenal sebagai balerina klasik terbaik di dunia sepanjang sejarah.

Anna Pavlova
Entahlah...kenapa kok nama Pavlova yang dipakai untuk menamakan dessert yang disebut-sebut sebagai salah satu national dish dari Australia dan New Zealand ini...

Traditional Pavlova

Australia dan NZ terkenal sebagai produsen kiwi dan berry-berry-an... Oleh sebab itu di beberapa resep asli Aussie, saya selalu menemukan Pavlova yang diberi topping buah-buahan tersebut. Bisa dibilang, dengan adanya topping buah-buahan tersebut, membuat kue ini jadi berkesan Austalia Banget!!!

Berikut ini resep Traditional Pavlova bisa dilihat di link ini http://www.taste.com.au/recipes/19217/traditional+pavlova

Christmas Pavlova (Wikipedia)
Di gambar christmas pavlova diatas, meringue yang dioven keliatan retak biasanya kalo si Donna Hay, semua bagian meringue-nya tercover dengan cream...

Pavlova Torte
Kiwi and Passion fruit Pavlova
Hmm...cantik yah...

Memasak bukan hanya menciptakan rasa, tapi menciptakan produk seni yang artistik...

Pav-Love

Trimbil

Rabu, 05 Oktober 2011

Making My Own COME BACK

Roda kehidupan itu berputar... Kadang kita memiliki semangat yang berapi-api, kadang kita jatuh terpuruk dalam kesedihan dan nelongso all the time...Apalagi kalau merantau. Sekalipun dikelilingi oleh orang-orang yang melindungi dan menyayangi kita, dan membuat kita merasa seperti di rumah sendiri. Tapi...kalo nggak bisa teriak

IBUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUK.....................!!!!!!! 
MBAH TIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII.................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

rasanya nggak lega...lha gimana, wong 22 tahun ngempeng mereka berdua. Terus disapih...dikongkon merantau ke kota yang kejam....Dasar manja... gitu pengen sekolah di luar negeri... ndahne nangise tambah banter.........nggak nggak...harus bisa nggak manja...harus bisa... Kucingku Quint aja dulu masih kecil udah merantau mencari majikan karena ditinggal orang tuanya yang nggak bertanggung jawab...

Beberapa peristiwa terakhir masih membuat semangat saya yang dulu selalu full, jadi kendor kayak celana kolor saya warna item yang udah saya pake sejak saya smp. Kendor dan melaaaar... I take my time and think...

Kalo pikiran kemrungsung, hati gak tenang, maka hidup terasa hampa, hidup segan mati tak mau...lebay... Saya akui hidup saya beberapa minggu terakhir tidak menyenangkan. Menghindari satu masalah tidak menyebabkan saya terhindar dari masalah lainnya... Akhirnya saya kehilangan fokus, dan dalam bahasa gaulnya Paimin (sahabat saya) adalah saya menjadi "Galauers"

ditambah

Saya menunggu-nunggu sesuatu yang sangat penting...Makin lebay, makin galau, makin kemrungsung, makin nelongsoan....pokoknya makin elek lah...bimbang, risau, galau...Kampreeet!!!!!

Kalau udah begini, apa yang harus dilakukan adalah...Mari berbicara pada hati nurani, karena katanya hati itu tempat bersemayamnya kasih dan cinta Tuhan...Berbicara pada hati itu sama aja berdiskusi dengan Tuhan...

Saya cuma minta satu hal sama Tuhan...Saya pengen Tuhan membimbing saya untuk punya hati yang kuat... itu aja...

Hati yang kuat akan menguatkan seluruh tubuh saya, sedangkan tubuh yang kuat pun belum tentu bisa menguatkan hati saya ketika ada cobaan...jadi saya minta hati yang kuat...

Terus terang, hidup disini memang nggak gampang. Apalagi dengan segala beban, uang pas-pasan, bolak balik merepotkan keluarga, umur makin bertambah tapi belum settle, temen-temen yang udah punya karir di korporasi besar, harus menjaga diri sendiri sementara disini banyak orang jahat dan dzalim, ditipu orang, di kurang ajari, ditindas...

Ya itulah hidup...saya selalu berkata pada diri saya. Kalau mau damai itu di kuburan...bukan di atas kuburan. Sebenernya, saya nggak suka tinggal di kota ini. Tapi masih banyak hal yang membuat saya penasaran, masih banyak ilmu yang pengen saya dapet, masih banyak alat dapur yang pengen saya beli..hahaha...dan masih banyak cobaan hidup yang pengen saya hadapi.

Satu-satunya cara untuk memutarbalikkan keadaan adalah bangkit... I'm making my own come back... Saya kehilangan diri saya beberapa waktu ini, dan saat ini pula saya berjanji pada diri saya sendiri...Saya akan berdiri lagi...Siapa yang bisa menyemangati diri saya selain saya...Orang lain bisa memberikan dukungan, membagi kasih sayang mereka pada saya. Tapi akhirnya sayalah yang menentukan apa yang harus saya perbuat untuk tidak membiarkan diri saya terpuruk kemudian Crash and Burn...

Salah satu dosen saya memberikan beberapa nasehat saat chatting tadi, saya ingin menuliskan di blog ini untuk saya baca lagi suatu hari :

"Sekedar cerita, waktu lulus S1 saya punya hutang di warung 750 ribuan, dan baru bisa saya bayar ketika udah bekerja. Waktu kuliah s2, saya jadi babu di warung pecel lele pinggir jalan"
(Saya malu sama diri saya sendiri pak...baru jadi babu di kitchen aja udah ribut perkara gaji yang under paid)

"Kalo mau besar, maka besarkan hatimu, kalo mau kuat maka kuatkan hatimu dan untuk membesarkan dan menguatkan hati, bersandarlah pada Tuhanmu"

"Kalo astri sudah pada ketetapan mengejar cita-cita itu, maka fokuslah! abaikan sekitarmu. Thomas Alfa Edison mencapai cita-citanya bukan dengan sekali percobaan, tapi ratusan kali. Setiap gagal ia berkata kepada dirinya sendiri, hari ini aku tahu cara yang tadi bukan untuk menemukan apa yang kuinginkan"
(Iya pak, saya harus mengembalikan semangat saya dan membuang mentalitas nelongsoan saya. Saya sering nggak fokus karena tergiur iming-iming lainnya, jadi bimbang. Jadi saya harus fokus ya pak. Nggak boleh nyerahan dan nggak boleh belok belok ya Pak)

"Wis pokoke be stronger than before, jika perlu belajar karate dulu untuk melindungi diri"

Kalimat pamungkas beliau adalah (kutulis besar-besar yah) :

"JIKA HATIMU KUAT, SAYA YAKIN LIMA TAHUN LAGI KAMU SUDAH TIDAK SEPERTI DIRIMU SEKARANG. YOU WILL BE BIGGER THAN ALL OF YOUR FRIENDS"

lalu saya berpikir sejenak dan malu

Orang lain punya keyakinan ke saya, kenapa saya nggak yakin pada diri sendiri???

Payah

then

I promise

I'm making my own COME BACK....

Bismillah...Tuhan kasi saya kesempatan kedua

Senin, 03 Oktober 2011

Pohon



Pengendali itu hati, dan perasa adalah mata. Ibuku berkata, dimanapun aku membawa jiwa raga, kebaikan hati ditanam di tempat dimana kasih berada, di antara cinta tanpa syarat. Di kotak pertama pohon itu telah kupelihara, dahan-dahan telah kokoh menopang akar kenangan dan sayangku padanya. Setelah ia besar dan mampu berdiri, kutegakan kesetiaan berpindah. Agar masa depan tak dibatasi dinding-dinding yang mengelilingi kotak itu. Kutanam pohon kedua di kotak yang baru, berharap kesucian masih terjaga hingga aku membesarkannya.

Ternyata bertekad melewati batas itu tak semudah cerita yang dikisahkan mereka, menanamnya di tanah kedua jauh berbeda. Jika air dan sinar mentari dahulu sudah memadai, saat ini aku harus menemukan pupuk kebijaksanaan. Bijaksana itu bukan diam ketika harus berbicara atau bersabar ketika ingin murka. Bijaksana itu tahu dimana diriku harus berucap dan menutup rapat.

Hidup terkotakkan dalam pot tanah liat, aku tak ingin alam mengubah jati diri, tak berkehendak kompetisi menghilangkan kebaikan hati. Penuh sesak tanpa kepedulian, renik dan cacing berebut unsur hara, akar tumbuh merambat dengan serabutnya yang bercabang-cabang. Perlahan si pohon belajar, tumbuh menjadi pribadi. Jangan peduli apa dikata mereka, dirimu hanya interpretasi mata. Baiklah, aku akan menjadi pohon, dimana hatiku berkehendak, hanya berharap Tuhan yang menyiramiku dengan bimbinganNya, melindungi daun-daun iman yang di satu masa mungkin tumbuh lebat dan pada musim berikutnya akan rontok ketika dihantam putaran waktu.

Minggu, 02 Oktober 2011

Oktober Bulan yang Bersejarah

Tahun lalu, Oktober 2010, beberapa peristiwa penting terjadi...

Pertama Kali Buka Usaha Sendiri
BUBUR KENTANG TASTY TOES
3 Oktober 2010, 
pertama kali belajar berwirausaha dari nol bersama dua partner aku, Prabu dan Taufiq. Bubur kentang Tasty Toes dibangun dari ide kedua partner itu dan direalisasikan bertiga. Nah, banner di sebelahnya itu pencerminan kita bertiga (aku ditengah yang paling imut...hihihi). Nama Tasty Toes itu kepanjangan dari Tasty (Enak) dan Toes (bukan jari kaki tapi potaTOES).

Kita berpose di depan red bomber milik Taufiq, armada bubur kentang TT yang setia menemani setiap hari minggu di jalan Soekarno Hatta, tempat lapak kita berdiri dari jam 6 sampe jam 12 siang. Sekarang, kita bertiga vakum dulu dari wirausaha karena pengen mencari modal untuk next project yang direncanakan akan di eksekusi 3 tahun lagi...insya allah...

Ultah Ke-22
Ini menu syukuran bukan ultah...hihihi
12 Oktober 2010, 
Ultah terakhir yang aku rayakan adalah ultah ke-21 tahun 2009 bersama para Begundal, tahun ini ultahku adalah h-6 sidang skripsi. Jadi tidak ada waktu untuk memikirkan ulang tahun dan merayakannya. Tahun ini Ibuk memberi aku kado Kompor Rinnai 2 pit yang sekarang ada di dapur rumah Mbah, terus Bapak kasi aku hand Blender Kris Bow yang kubeli-beli sendiri di Ace Hardware, Mbah ti kasi aku duit...horee...dan Jonggi nggak mengucapkan apa-apa karena lupa...sial...

Hadiah dari Harisah adalah Al Qur'an dan Cinta ngado kaos bergambar kucing kesukaanku. Btw, tahun ini adalah tahun pertama Cosmo mengucapkan happy birthday ke aku...senangnyaa...

Ujian Kompre
Habis Kompre
18 Oktober 2010,
Mereka adalah teman-teman tercinta yang ikutan meramaikan ujian kompre bachelor degree aku. Para wanitanya memang cuma sedikit karena banyak yang berhalangan hadir. Alhamdulilah aku berhasil melalui kompre dalam waktu 1 jam dan gak kalah mental meski skripsiku diilokno nggak masuk akal lah, nggak relevan lah dll...

Di hari kompre ini, aku seneeeeng sekali, karena temen-temenku Begundal ngumpul. Mereka memang teman baik yang perhatian. Sayangnya ada beberapa orang yang sangat kuharapkan hadir tapi nggak ada yaitu Qori, Cinta dan Emil. Emm.... say ku, Sarmo juga nggak ada karna masih di Jakarta jadi rentenir...benar-benar say yang nggak setia...haha...(peace say)

Syukuran Kelulusan
Sawah Belakang Rumah Trimbil
28 Oktober 2010,
Syukuran lulusnya aku dan Dika...huaaa.....senangnya bisa kumpul-kumpul dan foto-foto bareng dengan Begundal... Hal-hal seperti inilah yang nggak akan bisa diulangi lagi. Waktu itu kita makan-makan, mabuk-mabukan (hahaha...mabuk minuman soda), dan jalan-jalan ke sawah belakang rumah. Dengan berbagai pose dan kemeriahan lainnya...Seneng sekaliiiiii.....

Sayangnya si Owi nggak ikutan sesi foto-foto di sawah karena harus ke kantor. Yang jelas acara ini punya kesaaaaaan bangeeeeet buat aku.

Itulah Oktober 2010, bulan yang ceria...

Oktober tahun ini...kepala gue nut cenat cenut menghitung hari...

Bismillah...semoga Oktober tahun 2011 juga membawa banyak berkah dan peristiwa yang berkesan...

Amin

Love
Trimbil