Sahabat Hati
Dua
puluh tiga tahun...satu perjumpaan...satu ucapan...satu impian...
Kaulah
kembang api yang letupannya indah kunanti, kejutan yang dibawa takdir untuk
merubah semua keteguhan hati untuk seorang penyendiri yang kesepian di
dunianya. Dunia ini, bukan ciptaanku, tapi kubentuk agar jati diri tetap
menjadi identitas kesederhanaanku pada rupa. Aku bahkan tidak menginginkan
apa-apa, karena nafsu untuk memiliki itu pembunuh perasaan untuk membebaskanmu
mencintaiku tanpa syarat. Mungkin aku yang menggambarkan sebuah kesempurnaan
mimpi harus takluk pada rasa syukur yang tidak muluk-muluk. Semua itu terasa
begitu mudah... Kau yang membuat segala yang berputar dalam duniaku menjadi
mudah...
Tidak
ada yang mengatakan bahwa memberikan perasaan, janji, dan hidup pada satu orang
adalah sesuatu yang mudah, karena satu kalimat akan membuat kita, kau dan aku,
mulai dari garis awal kehidupan. Kepercayaanmu adalah pendingin jiwa yang
selalu ketakutan, teman hati yang tidak pernah menemukan seorang idola. Jangan
berkata jika kau tidak bahagia, karena aku memilih sebuah kebersamaan agar
jarak tidak mengadudomba perasaan ini, agar kasih bisa bersetubuh dengan sayang
tanpa batasan waktu, agar cinta tidak habis kadarnya akibat ketidakmampuan kita
untuk saling berbagi senyum setiap harinya.
Biarlah...apa
yang kita kejar maka berlarilah bersama-sama. Jangan berjalan sendiri, kita
tidak bisa dipersalahkan karena perasaan, namun kita mungkin menjadi dosa suatu
perpisahan karena perasaan yang hilang. Jika semua ini adalah petualangan,
marilah kita ceritakan sebagai sebuah legenda, agar kita memiliki kenangan
untuk kita perbincangkan nanti, suatu hari.
Kisah
tentang sahabat hati, yang menikmati hal-hal sederhana dalam hidup, yang hidup
dalam kesederhanaan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Polite comment and critic only