Selasa, 02 April 2013

Sahabat Hati


Sahabat Hati

Dua puluh tiga tahun...satu perjumpaan...satu ucapan...satu impian...
Kaulah kembang api yang letupannya indah kunanti, kejutan yang dibawa takdir untuk merubah semua keteguhan hati untuk seorang penyendiri yang kesepian di dunianya. Dunia ini, bukan ciptaanku, tapi kubentuk agar jati diri tetap menjadi identitas kesederhanaanku pada rupa. Aku bahkan tidak menginginkan apa-apa, karena nafsu untuk memiliki itu pembunuh perasaan untuk membebaskanmu mencintaiku tanpa syarat. Mungkin aku yang menggambarkan sebuah kesempurnaan mimpi harus takluk pada rasa syukur yang tidak muluk-muluk. Semua itu terasa begitu mudah... Kau yang membuat segala yang berputar dalam duniaku menjadi mudah...

Tidak ada yang mengatakan bahwa memberikan perasaan, janji, dan hidup pada satu orang adalah sesuatu yang mudah, karena satu kalimat akan membuat kita, kau dan aku, mulai dari garis awal kehidupan. Kepercayaanmu adalah pendingin jiwa yang selalu ketakutan, teman hati yang tidak pernah menemukan seorang idola. Jangan berkata jika kau tidak bahagia, karena aku memilih sebuah kebersamaan agar jarak tidak mengadudomba perasaan ini, agar kasih bisa bersetubuh dengan sayang tanpa batasan waktu, agar cinta tidak habis kadarnya akibat ketidakmampuan kita untuk saling berbagi senyum setiap harinya.

Biarlah...apa yang kita kejar maka berlarilah bersama-sama. Jangan berjalan sendiri, kita tidak bisa dipersalahkan karena perasaan, namun kita mungkin menjadi dosa suatu perpisahan karena perasaan yang hilang. Jika semua ini adalah petualangan, marilah kita ceritakan sebagai sebuah legenda, agar kita memiliki kenangan untuk kita perbincangkan nanti, suatu hari.

Kisah tentang sahabat hati, yang menikmati hal-hal sederhana dalam hidup, yang hidup dalam kesederhanaan hati.

Untuk sahabat hati yang bersama melalui pagi dan menutup malam – Fami


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Polite comment and critic only