Jumat, 16 September 2011

Kembali

Hai Sayang...
Akhirnya jam dinding dan angka kalender tak lagi senada dengan hasratku untuk selalu menemuimu

Mari kembali

Ke rutinitas dan hari yang diulang-ulang hingga jenuh menumpuk di ubun-ubun, dimana kesepian adalah teman kita setiap berpulang setelah seharian mengadu nasib yang masih samar-samar di depan kita.

Pulanglah sayang,
ke ruangan 3x3 meter dimana hanya ada kasur dengan seprai yang kau pinjam, sebuah rak buku dan tumpukan baju. Barang-barangmu bersandar disana, dengan rapi sejajar. Tak ada senyuman bunda yang menyambutmu seperti biasa.

Seandainya kau bisa mengajar benda disekelilingmu bercerita, mengisahkan harimu dalam hening, bercanda untuk menepis lara hati. Musik itu kau putar berulang-ulang, mungkin untuk mengingat mantanmu, kekasihmu sekarang, atau mungkin ada sebuah lagu yang melekat diriku di dalamnya. Tak inginkah kau putar kenangan kita dalam sebuah nada. Memori tak berkesan kita yang selalu aku nantikan.

Kembalilah sayang


Akupun tak menampik rasa rindu padamu ketika kau pergi ke timur dan aku menjauhi hatimu ke barat. Jam 11 malam aku menyusuri malam, kembali ke sudut rumah bertingkat, lelah yang hinggap terbayar jika kau tiba-tiba menyapaku. Meski kau tak ingat, kadang perasaan dibutuhkan itu melebihi dari makna pesan singkatmu.

Aku hanya ingin kau tak kesepian dan berbahagia. 

Kubuka lembaran buku itu untuk menutup mataku, aku ingin jatuh dalam cerita di dalam novel cinta yang berakhir tak saling memiliki, karena aku tahu, suatu saat
Kau tak akan kembali sayang

Hari akan membantumu menemukan dunia baru, menghapus semua yang kau ingat tentang aku. Aku kan tetap setia dalam sepimu, dan menjadi sahabat sejati dimana kau sandarkan bahu dan kepercayaan.

Minggu akan melupakan kebutuhanmu akan kehadiranku sebagai wanita penghibur dukamu.

Bulan akan menghapus potongan catatan hati yang dulu kita janjikan bersama dan 

Tahun akan menjauhkan batin kita dari keterikatan.

Pergi dan berbahagialah sayang

dan mungkin pada suatu hari kau peduli dan inginkan sebagian perasaan itu kembali

Aku akan kembali

Kemudian pergi
karena

Sayangku

Pergi dan kembali bukanlah masalah keberadaan

maka

Temukanlah aku di setiap kehilangan dan kembalilah padaku ketika kau kesepian


Surabaya, 6 September 2011

Bandara International Juanda

ditulis untuk Cosmo yang tersayang, dimana ketika aku pergi, selalu menjadi tujuanku untuk kembali...Entah sampai kapan...???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Polite comment and critic only