Hai Sayang...
Akhirnya jam dinding dan angka kalender tak lagi senada dengan hasratku untuk selalu menemuimu
Mari kembali
Ke rutinitas dan hari yang diulang-ulang hingga jenuh menumpuk di ubun-ubun, dimana kesepian adalah teman kita setiap berpulang setelah seharian mengadu nasib yang masih samar-samar di depan kita.
Pulanglah sayang,
ke ruangan 3x3 meter dimana hanya ada kasur dengan seprai yang kau pinjam, sebuah rak buku dan tumpukan baju. Barang-barangmu bersandar disana, dengan rapi sejajar. Tak ada senyuman bunda yang menyambutmu seperti biasa.
Seandainya kau bisa mengajar benda disekelilingmu bercerita, mengisahkan harimu dalam hening, bercanda untuk menepis lara hati. Musik itu kau putar berulang-ulang, mungkin untuk mengingat mantanmu, kekasihmu sekarang, atau mungkin ada sebuah lagu yang melekat diriku di dalamnya. Tak inginkah kau putar kenangan kita dalam sebuah nada. Memori tak berkesan kita yang selalu aku nantikan.
Kembalilah sayang
Akupun tak menampik rasa rindu padamu ketika kau pergi ke timur dan aku menjauhi hatimu ke barat. Jam 11 malam aku menyusuri malam, kembali ke sudut rumah bertingkat, lelah yang hinggap terbayar jika kau tiba-tiba menyapaku. Meski kau tak ingat, kadang perasaan dibutuhkan itu melebihi dari makna pesan singkatmu.
Aku hanya ingin kau tak kesepian dan berbahagia.
Kubuka lembaran buku itu untuk menutup mataku, aku ingin jatuh dalam cerita di dalam novel cinta yang berakhir tak saling memiliki, karena aku tahu, suatu saat
Kau tak akan kembali sayang
Hari akan membantumu menemukan dunia baru, menghapus semua yang kau ingat tentang aku. Aku kan tetap setia dalam sepimu, dan menjadi sahabat sejati dimana kau sandarkan bahu dan kepercayaan.
Minggu akan melupakan kebutuhanmu akan kehadiranku sebagai wanita penghibur dukamu.
Bulan akan menghapus potongan catatan hati yang dulu kita janjikan bersama dan
Tahun akan menjauhkan batin kita dari keterikatan.
Pergi dan berbahagialah sayang
dan mungkin pada suatu hari kau peduli dan inginkan sebagian perasaan itu kembali
Aku akan kembali
Kemudian pergi
karena
Sayangku
Pergi dan kembali bukanlah masalah keberadaan
maka
Temukanlah aku di setiap kehilangan dan kembalilah padaku ketika kau kesepian
Surabaya, 6 September 2011
Bandara International Juanda
ditulis untuk Cosmo yang tersayang, dimana ketika aku pergi, selalu menjadi tujuanku untuk kembali...Entah sampai kapan...???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Polite comment and critic only