Rabu, 02 Januari 2013

Catatan Awal Tahun


Memarahi Hidup

Kadang kita marah dengan keadaan...muak dengan hidup dan kehidupannya karena apa yang kita inginkan tidak direspon oleh suratan takdir sebagaimana seperti yang kita harapkan...
Tahun 2010, lulus dari jurusan Akuntansi, hanya satu hal yang saya inginkan...jadi professional chef... Saya ingin mengambil program grand diploma of hospitality and culinary di lembaga manapun yang memungkinkan...berbagai cara saya lakukan, berbagai upaya saya tempuh dengan harapan saya bisa diterima di sekolah kuliner sekaliber Le Cordon Bleu...sampai menghabiskan jutaan rupiah untuk mempersiapkan aplikasi beasiswa ke Australia juga saya kerjakan dengan sepenuh hati...

Tapi apa kuasa saya jika Allah berkehendak lain....?

Semua harapan dan impian itu hilang seketika waktu saya tidak diterima untuk bersekolah   
Kuliner,

DIMANAPUN...

Saya memarahi diri sendiri kenapa dulu tidak sejak awal menghambil jurusan culinary, kenapa sejak lulus SMA saya tidak melamar beasiswa culinary ke luar negeri...padahal saya sangat ingin tahu banyak hal di dunia culinary...

Saya memarahi hidup kenapa di saat saya baru mengetahui apa yang saya cita-citakan saya tidak memiliki kemampuan secara finansial untuk menuju kesana...

Saya memarahi kehidupan kenapa saat itu orang tua saya sudah tidak sanggup secara finansial mengupayakan saya mengambil diploma di lembaga pendidikan di Indonesia...

Ya saya marah, frustasi, kadang-kadang saya menangisi diri saya dan obsesi-obsesi bodoh saya yang saat itu hanya akan jadi kemustahilan...

Kemudian setelah lulus short course dari Imperial Cooking School saya pulang ke Malang...tetap dengan memarahi kehidupan saya...tetap dengan cita-cita saya menjadi chef...tetap dengan keinginan saya untuk hijrah ke luar negeri...

Ketika sampai di Malang, hanya ada satu pertanyaan di benak saya...

Apa yang harus aku lakukan untuk membuat kehidupanku lebih baik?

Apa yang harus aku lakukan agar seluruh harapan, cita-cita dan cinta saya di dunia kuliner terwujud...

Saya mulai belajar berdamai dengan kehidupan...belajar menjalani hidup ini dengan ikhlas, tanpa berharap banyak melainkan dengan bertindak lebih banyak...

Tahun 2012 adalah tahun dimana saya benar-benar belajar tentang kehidupan...ya, kehidupan yang saya inginkan... Setahun kemudian dihari ini saya sadar...apa yang telah saya murkai pada kehidupan saya sebelumnya ternyata membuat saya jauh lebih baik...dari segala hal...

Jika saya masuk sekolah kuliner sekaliber LCB, pasti saya akan terbiasa memasak dengan alkohol dan babi...padahal prinsip hidup saya adalah saya akan selalu menghindari memasak makanan yang tidak halal menurut keyakinan saya...

Jika saya diterima beasiswa dan sekolah di Sydney saya tidak akan bisa membantu ibu saya menyokong perekonomian keluarga karena bapak saya sudah pensiun...Sedikit banyak saya mulai belajar menjadi tulang punggung keluarga...

Jika saya menjadi chef saya tidak akan pernah mendirikan A Food Experience dan menyalurkan ide-ide kreatif saya sesuai dengan keinginan saya, saya hanya akan bekerja di dapur dan memasak dan menjadikannya sebuah rutinitas mencari nafkah...

 Jika saya tidak kembali ke Malang, saya mungkin tidak akan pernah bertemu dengan Muhammad Fahmi. Seseorang yang menyalakan kembali api impian dalam diri saya untuk menjadi seorang pengusaha kuliner, yang mencintai tanpa pengekangan yang mencegah saya untuk mengaktualisasikan diri menjadi sosok yang saya impikan...

Di titik ini...saya akhirnya mulai berdamai dengan kehidupan saya...Saya tidak akan memarahi hidup dan menangisinya karena dia tidak memenuhi apa yang saya inginkan

Om saya juga pernah berpesan, jangan hanya mensyukuri apa yang kita dapatkan dari hidup, tapi syukuri juga apa yang kita lakukan ketika kita hidup...

Ya...pada akhirnya saya tahu apa alasan Tuhan merencanakan semua kegagalan beberapa tahun yang lalu...hari ini saya tahu...dan kemudian suatu hari nanti...

Kehidupan yang akan bercerita tentang saya...karena saya sudah berteman dengannya...tidak ada yang perlu saya keluhkan tentang hidup pada seluruh dunia...

Saya biarkan sang kehidupan yang akan berkata-kata pada dunia tentang betapa asyiknya bersahabat dengan saya...



Salam sayang
Astri AFEX dan Hidupnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Polite comment and critic only