Memutuskan untuk
RESIGN!!!!!!!
Beberapa hari setelah lebaran berlalu, aku segera balik ke Jakarta karena udah harus masuk kerja di sebuah hotel berbintang di Jakarta. Katanya aku diterima di bagian pastry... dan baru beberapa hari kerja di situ akhirnya aku
RESIGN!!!!
Hahaha....Payah Bangeet Trimbil...
Entahlah apa yang aku pikirkan...tapi menurutku itu keputusan yang tepat buatku. Seandainya beberapa orang berpikir bahwa begitu bodohnya aku melepaskan pekerjaan yang sulit dicari, tapi ada beberapa alasan personal yang membulatkan tekadku untuk merelakan pekerjaan itu.
Dalam tempo beberapa hari...aku mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu baru yang berharga. Termasuk aku melakukan re-definisi tentang profesi chef...cita-citaku, impianku, dan hasratku...
#1 Seorang chef bukan berarti mereka yang bekerja di hotel besar, restoran besar dengan seragam chef
Bekerja di dunia food & beverage seperti dunia perhotelan, restaurant, cafe tidak membuatmu memiliki pekerjaan chef atau layak berpredikat chef... Kalo seandainya waktu itu ada yang nanya ke aku "Astri kerja dimana sekarang?" terus kujawab aku kerja di hotel bagian pastry dan dia merespon "Waah jadi chef yaa...". Pasti akan kurespon balik "Kalau pekerjaannya bikin pisang goreng itu belum bisa disebut chef..."
#2 Butuh lebih dari pengetahuan memasak untuk bisa jadi chef sejati
Kalau kita bekerja hanya untuk memasak kue atau makanan di sebuah hotel, cafe atau restaurant. Apakah kita udah layak dibilang chef... Ehm...menurutku belum, mantan bosku di hotel itu, udah menang iron chef sembilan kali di Indosiar sebelum dia diangkat jadi executive chef di hotel itu. Jadi seorang chef butuh keahlian lain layaknya di bidang-bidang pekerjaan lainnya, seperti leadership dan management., nggak masak aja Chef juga harus tahu kebersihan dan sanitasi...jadi kalau jorok, jangan jadi chef...nggak pantes... (itulah kenapa harisah, sahabatku, nggak bisa jadi chef...hihihi....#peace har)
#3 Butuh proses tahunan untuk layak menyandang gelar chef
Gordon Ramsay pun dulu cuma ngerajang bawang bombay tiap hari waktu dia kerja di restoran di Prancis, sebelum jadi chef dengan 12 bintang michelin, mantan bosku udah pernah kerja di berbagai hotel dalam dan luar negeri sampai dia berprestasi dan jadi executive chef, Farah Quinn dulunya kerja di restoran Itali di Pittsburgh sebelum dia jadi celebrity chef di tanah air. Lantas apa pantes krucuk-krucuk kayak aku masuk dunia F&B terus bilang kalo aku jadi chef...? Gak pantes banget lah... Mangkannya mbil, masih umur 23 tahun jangan sok nyombong pengen jadi chef... Jadi chef itu tar kalo udah umur 30an baru pantes dibilang CHEF...kalooo pantes....
#4 Butuh lebih dari sekedar bekerja dan berdedikasi pada pekerjaan untuk jadi chef
Kalo kita udah kerja tahunan di dunia F&B product terus apa kita pantes dibilang chef...? Belum tentu... Lha kalo kita udah kerja tahunan tapi skill kita ya sebatas itu itu aja... Ya belum bisa lah kita dibilang berprofesi sebagai chef... Dulunya skill kita bikin kue A,B,C,D dan E....dan 2-3 tahun kemudian yang kita kerjakan masih seputar A-E dan belum nambah sampai F, G, H dst...itu namanya kita cuma bekerja. Butuh lebih dari komitmen dan dedikasi pada pekerjaan untuk jadi chef...apa yang dibutuhkan untuk jadi chef selain komitmen dan dedikasi. Yaitu kecintaan pada dunia perkulineran. Kalau kita cuma bekerja bertahun-tahun di suatu tempat, gitu-gitu aja, gak ada prestasi, lempeng-lempeng, ya belum bisa lah kita dibilang jadi chef...Jadi chef harus tau rasa dan punya palate yang tajam. setajam SILET...! Butuh pengetahuan mendalam tentang makanan dan bahan makanan, butuh kreatifitas tingkat burj al arab, bukan sekedar kreatifitas tingkat monas dll. (mangkannya mbil...kau harus lebih bekerja keras)
#5 Butuh keikhlasan untuk jadi chef
Hahaha....terimalah kenyataan kalo di Indonesia bayaran di dunia F&B tidak se-menggiurkan di dunia korporasi... kecuali kita celebrity chef yang gajinya kerja 2 jam setara dengan gaji manajer di bank. Aku pernah baca di website luar, di luar negeri aja yang gaji chef pemula kayak pekerjaanku di hotel itu, setahunnya bisa mencapai sekitar IDR 180 juta. Artinya sebulan gaji mencapai 15 juta an. Sedangkan di kita setahun rata-rata hanya sekitar IDR 12-15 juta setahun...mungkin next time aku kasi info yang lebih akurat ya tentang ini. Yeah...we are underpaid...kerja jam 7 pagi sampai jam 4 sore, BERDIRI seharian, lari sana sini...rate salary nya masih segitu... Gaji executive chef Indonesia dengan ex chef luar berbeda jauh banget...perbedaannya mencapai IDR 15 juta sebulan... (kenapa sih kita tidak menghargai SDM kita sendiri lebih dari SDM luar? Padahal sebenernya urusan skill juga belum tentu bagus mereka)
Ibarat sebuah perjalanan dengan jalan kaki dari alun-alun Malang menuju Tunjungan Plaza Surabaya. Perjalananku masih sampai pertigaan Blimbing...Masa depanku masih jauh untuk bisa menyandang predikat itu. Sampai di hari dimana orang memanggilku "Yes Chef...!".
Sebenernya ada sedikit penyesalan kenapa aku melepas pekerjaan ini, tapi biar semua itu jadi resiko dari keputusanku. Aku nggak merasa ini keputusan yang salah, bukan disana tempatku. Mungkin aku harus mencari lagi sebuah tempat yang bisa menempa aku yang masih mentah di dunia F&B untuk bisa jadi seseorang.
Aku berharap pemberhentian berikutnya adalah tempat yang baik untuk ILMU sekaligus IMANku
Semangat Mbil... Butuh banyak cobaan untuk menjadi seseorang yang kau inginkan.. Butuh banyak kesabaran untuk mencapai dunia yang kau tuju...
Ibuk, Mbah, Jinggo, Bapak, Papa, Tante, Paman, Tante, Ketua, Tante, Om, Bude, Pakde, Mas2-Mbak2 dan semua keluargakuu...
maafkan saya yang mengecewakan semuanya
Teman-teman dan Sahabat dan Cosmo (again?)
beri saya semangat lagiii...........
Ya Allah
bimbinglah saya menuju tempat paling baik untuk ilmu dan iman, untuk dunia dan akhirat
Tapi pada akhirnya pengalaman itu
bisa jadi bahan lelucon yang bikin tertawa terbahak-bahak
Ya kan Harisah????
Hugs n Love
TRIMBIL