Minggu ini, perasaan bahagia dan
perasaan sedih saya komposisinya fifty-fifty...perasaan bahagia itu disebabkan
karena, pertama jelas long weekend jadi saya punya sedikit lebih banyak quality
time, kedua job saya beberapa minggu ini full artinya beberapa bilu-bilu masuk
ke kantong dan yang terakhir adalah di akhir weekend alias hari ini, saya
diajak rekreasi bersama rekan-rekan kantor pacar saya dan hari ini menyenangkan
sekali...Saya mendapat banyak teman baru yang baik-baik, lucu dan
menyenangkan...jadi liburan hari minggu kemarin sangat berkesaaaaaaaaaaan di
hatiiiiiiiiiii...(How wonderful life is when Fahmi is in my world..ahahaha....:*)
Lama nggak ke coban rondho (since 1997 ahahaha...rumpik) |
Tapi diakhir weekend, saya juga
mengalami beberapa kejadian yang membuat saya sedih dan sempat putus asa.
Semuanya adalah masalah pekerjaan...Mulai dari salah seorang klien yang sangaaat rumpik sehingga menguras tenaga dan
pikiran saya (beserta dompet saya juga), sampai kehilangan beberapa klien tetap
yang berlangganan lunchbox saya.
Long weekend empat hari kemarin,
saya hanya benar-benar menikmati rasanya libur dua hari. Pada hari kamis jumat
saya masih bekerja dan membuat test food. Alhamdulillah rejeki saya datang dari
pesanan lasagna minggu kemarin (makasih ya Tuan dan Nyonya Pramana Yoga
Saputra).
Tanpa bermaksud menuliskan
keluhan-keluhan saya di blog ini (cuma pengen sedikit bercerita), jika dikilas balik, sejak kamis kemarin hati
saya ngenes karena hal-hal berikut ini : ngasih test food ditolak dan diminta
bikin jenis makanan lain, nyari bakery keliling malang plus packing nego harga
kesana kemari ditemenin fahmi sampe nemu yang pas (dan keluar banyak
bilu-bilu), besoknya balik ke klien utk kasi test food kedua, test food kedua
nggak disetujui balik ke konsep awal cuma minta harga ga realistis, hitung cost
nego sana sini sama supplier bahan baku, dapet cost paling ekonomis, telpon
klien itu lagi utk nego harga, setuju, selesai.
Besoknya udah masak rendang
banyak pake daging sapi (yang harganya mahal), sore-sore ada pelanggan minta
berhenti langganan dulu, terus pemberitahuan dari langganan lain kalo besok
pesanan cancel diganti kue apa aja. Telpon supplier pesen kue ini itu. Telpon pelanggan
ternyata ndak cocok sama harganya. Telpon supplier lagi mau cancel tapi dia
udah terlanjur bikin (berhubung sesama pengusaha, jadi saya tahu rasanya di
cancel orang ketika kita udah menyiapkan pesanan) akhirnya nggak tega sama
supplier, pesenan tetep dieksekusi dan saya rugi hampir seratusan ribu karena
pelanggan cancel tapi saya nggak bisa cancel ke supplier.
Pagi ini...saya bangun tidur,
biasanya tiap bangun tidur perasaan dan mood saya selalu baik. Tapi kali ini
nggak, ketika saya bangun, saya diam dulu sejenak.
Sebagai seorang astri, hati saya
rasanya ngenes, saya nyari uang susah payah dengan cara yang ‘halal’ maksimal
tujuannya supaya saya bisa mandiri, bantu ortu saya sedikit, dan bisa
nabung...ketika uang itu sudah terkumpul sedikit demi sedikit, akhirnya harus
saya keluarkan lagi untuk menutup kerugian-kerugian itu. Ya sebagai orang biasa
saya patut kecewa, patut juga sedih...kadang pelanggan hanya mau tahu pesanan
jadi tanpa mau sedikit toleransi, atau cancel pesanan ketika pesanan itu sudah
saya eksekusi. Saya tidak mengambil profit tinggi, tapi saya ingin memberi
kepuasan maksimal pada pelanggan. Bahkan saya rela memangkas profit agar
pelanggan puas dan produk saya kompetitif...Tapi saya bisa jamin kualitas
makanan saya, insya allah, pelanggan saya jarang yang kecewa dengan produk
buatan saya...
Tapi sebagai pengusaha, pagi ini
saya membesarkan hati saya sendiri. Siapa lagi yang bisa menghibur hati kalau
bukan saya sendiri. Saya bilang pada diri saya, “Pertama, banyak pengusaha rugi
miliaran tapi bisa bangkit kenapa saya hanya rugi beberapa ratus ribu terus
langsung kehilangan harapan, lemes, loyo, ndak ada semangat juang sama sekali? Kedua,
di setiap fase usaha saya, saya selalu mengalami fase ‘naik kelas’. Di setiap
fase naik kelas ini, Tuhan selalu beri saya ujian-ujian, kadang ujian kecil
yang mudah diselesaikan, kadang ujian berat yang bisa bikin saya stress (sampe
kapan hari saya didiagnosa mengalami pembengkakan liver...alhamduliah diagnosanya
cuma ‘hampir mendekati benar’) dan yang ketiga adalah satu hal yang sangat saya
percaya
“Ketika saya diuji dan tidak menyerah,
Tuhan akan beri saya jalan. Ketika saya sedikit saja berusaha, Tuhan sudah beri
saya rejeki lebih. Apalagi kalau saya berusaha lebih, pasti Tuhan tidak tinggal
diam dan beri saya lebih banyak lagi”
Lalu saya bilang pada diri saya
sendiri, jika pencapaian impian saya ini ibarat menyelesaikan kuliah S1 saya di
Fakultas Ekonomi...(tanpa bermaksud riya) Saya bisa menjadi salah satu lulusan
terbaik FE, bisa meraih IPK cumlaude, sekaligus bisa meraih predikat skripsi
terbaik...
kenapa kali ini tidak??
Anggap saja ini baru semester 1
saya kuliah menjadi foodpreneur (karena saya baru berwirausaha selama kurang lebih 5 bulan)...masih
awal perjalanan...belum apa-apa...ilmu saya masih sedikit, pengalaman juga
masih sedikit...masih early bird...but the early bird catches the worm...
Jadi...pagi ini saya bangun,
berpikir dan berdoa...Saya tidak berdoa untuk keberhasilan, saya hanya minta
pada Tuhan kuatkan hati saya,
Jika ujian ini adalah
bagian dari permainan-Nya
beri saya cobaan seberat-beratnya
supaya saya pandai dan nggak lemah...karena dalam hati saya, dalam iman saya
padaNya, tidak ada alasan bagi saya untuk berputus asa...
Salam sayang
Astri
Kata seseorang, apapun keadaannya, kita harus tetep tersenyum...smiiileee.... |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Polite comment and critic only