“Coba kamu lihat, sesempurna
apapun kelihatannya kehidupan seseorang di matamu. Pasti ada aja
ketidaksempurnaannya” (Muhammad Fahmi)
Kadang-kadang, aku sering
membandingkan rumput tetangga dengan alang-alang di kebunku yang selalu bikin
hatiku kurang bersyukur. Yah namanya manusia...liatnya ke atas aja lupa liat
kebawah.
Suatu hari aku cerita ke suami
tentang keherananku kenapa beberapa temenku bilang ke aku “Enak ya kamu udah
punya usaha sendiri”, padahal di satu sisi aku tahu mereka sendiri bekerja di
perusahaan yang bagus atau di BUMN. Batinku “laah...emang kamu kira enak
wirausaha...penuh ketidakpastian yang kadang bikin ngenes ati...hahaha...kalo
kamu kan enak tiap bulan terima gaji tetap, suamimu punya gaji, kurang apa
hidupmu?”
Buat seorang pengusaha amatir
yang bergelut sama hal itu-itu aja, kadang aku pernah sempet mikir pengen
berkarir. Tapi, kalo aku berubah-ubah tujuan, aku nggak akan pernah sampai. Aku
udah memutuskan ini pilihanku ya akan aku usahakan dulu semaksimalnya.
Ya itulah hidup, sawang sinawang
kata Fahmi...sekarang coba kamu liat temenmu itu
Si A – karirnya bagus, suaminya
kerja di BUMN yang paling diminati orang se-Indonesia Raya, uangnya banyak,
tinggal di kota metropolitan, mau beli apa aja gak mikir. Lihaten (kata
Fahmi)...pisah-pisahan sama suaminya, anak belum punya-punya...
Si B – suaminya kerja di
perusahaan ternama, si B gak kerja gak bakalan gak makan, rumah udah punya,
tapi apa, nikah lama pengen punya anak belum dikasih Allah, tinggal sekota sama
suaminya tapi suaminya sering (banget) keluar kota
Si C – Suami kerja di luar kota,
dia kerja, masih numpang ortu, uang cukup gak berlebih, tapi dia punya anak,
bisa seminggu sekali ketemu suaminya. Cuma secara materi memang pas-pasan.
“Terus kita ini kurang enak apa
lagi?” kata Fahmi
“Tempat tinggal ada meski masih
nunut mbah ti, uang alhamdulillah cukup gak pernah sampe kekurangan, tiap hari
bisa ketemu, cerita-cerita, ngudang kunil bareng, guyon bareng. Allah kasih
kita rejeki yang gak ternilai, Kunil. Kunil ini keliatannya Cuma bayi yang
kerjanya nangis oek oek, makan, ngising, tapi liaten talah kemarin Kunil lahir
rejeki Allah buat dia melebihi penghasilan AFEX selama sebulan (hahaha). Suatu
hari kita pasti punya rumah, kendaraan, yang penting keluarga itu harus
bersatu. Jangan jauh-jauhan mbelani uang. Terus kasih sayang dalam keluarga itu
berkurang. Akhirnya uang banyak kalo kebutuhan kasih sayang anak dan orang tua
hilang terus apa artinya. Uang banyak tapi anak belum punya, jauh-jauhan
suami-istri...emang kamu kira itu enak. Hidup kita ini sempurna kalo kita
bersyukur dengan kondisi kita...”
*tertohok
Ya hidup ini sawang sinawang,
semua dengan rejekinya masing-masing, dengan cobaannya masing-masing...
Bahkan Olga Syahputra yang
uangnya banyak dan hidupnya secara duniawi sempurna, harus terbaring di RS
karena sakit parah.
Michael Jackson yang uangnya
lebih banyak dari Olga, masih nyari narkoba biar bikin dia lebih bahagia
katanya (sekaligus menghancurkannya)
Baiklah...
Jangan jadikan uang sebagai tolok
ukur kesuksesan seseorang...
Percayalah, nominal berapapun gak
akan bisa membuat hatimu merasa cukup dan sukses jadi sesuatu/seseorang yang
kamu inginkan kalo kamu gak bisa bersyukur...
Salam Sayang
Trimbil