Kamis, 07 Juni 2012

The One with Muhammad Fahmi Special Dish


Food represents art and Cooking represents love...(Diniastri, 2012)

Siapa setuju kalo memasak adalah salah satu wujud cinta?? Sayaaaaaaaaaaaaaaa......#angkat telunjuk

Di cooking show yang diselenggarakan Sedap-Saji hari sabtu lalu, instrukturnya bilang memasak itu tidak hanya memenuhi kebutuhan perut keluarga, tapi juga kebutuhan cinta keluarga...dan perempuan hukumnya adalah wajib ain bisa memasak. Entah itu enak atau nggak tapiiii ketahuilah para wanitaaa.....Ibu saya selama di Jakarta yaitu Tante Dewi Hartina bilang...kendalikan cinta laki-laki dari perutnya....ahahaha...Tidak percaya? Saya sudah membuktikannya...wkwkwk....

Fahmi adalah salah satu omnivora yang gemar makan, dan hebatnya dia penyuka segala jenis makanan...nggak pernah rewel atau cerewet soal rasa, yang penting enak dan banyak...ahahaha...mangkannya wisata kuliner adalah kegiatan favorit kita, mulai dari makan lalapan jainul di warung tenda hingga makan di Taman Indie sudah kita jelajahi...

Biasanya saya yang memasak untuk Fahmi, tapi kali ini dia sudah berjanji kalau akan menepati janjinya memasak untuk saya...masakan andalannya adalah mi spesial ala Fahmi...(katanya). Semula saya sempat mengira, mi spesial itu semacam mi jawa ato mi jogja Pak Karso yang semuanya serba dibuat sendiri...jadi waktu Fahmi bilang dia mau masak untuk saya, saya tanya...

A : “Yang bahannya opo ae, besok tak tukokno”
F : “INDOMIE Rasa Kari, lombok, tomat, jeruk, telur”

Ternyata sodara-sodara.....mie special ala Fahmi adalah MI INSTAN yang dimodifikasi dan dimasak dengan teknik ala Fahmi....wkwkwkwk...Oke...berhubung saya pengen sekali liat dia masak, maka rencana itu langsung eksekusi malam ini...ahahaha

Habis maghrib si Fahmi dateng dengan membawa sekresek Indomie rasa kari...dan dateng-dateng dia bergegas ke dapur...disiapkannya semua yang dibutuhkan, tomat, cabe, cabe rawit, dikasi basis (bakso bentuk sosis), jeruk, indomie, telor, wajan teflon, panci dan segala kerumpikannya....

Gaya rumpik si chef pas masak, bajune mobrot2
Mulai eksekusi

Fahmi ngerebus air di panci, terus dia potong2 cabe rawit dan tomat....dicemplung ke air...btw potongan tomatnya beraneka ragam...sesekali bulet2 tipis, dan ada yang setengah utuh langsung dimasukkan..pokoknya cemplung

Habis itu telor dipecahin (ternyata dia bisa mecahin telor ^_^b) hahaha...dikocok dikasi bawang goreng dari indomie...
A : “Yang itu telor mau diapain? Ndak dikasi garem kah?”
F : #ngambil garem secimit (saking secimitnya jadi ndak yakin telornya nanti terasa asin)

Sebelum masak ada pesan dari mas fahmi yaitu kalau beliau masak jangan dikomentari, soalnya udah lama nggak masak (indomie). Okeee....kali ini fahmi jadi executive chef dan saya jadi asisten...jadi ndak boleh mengomentari bos atau ngajarin si bos....
Bos ndak mau difoto2 pas masak
Sementara bos kebingungan harus menghandle dua hal (panci mie dan mau bikin orak arik telor) akhirnya dia memanggil asisten yang berpangku tangan (sengaja) di belakangnya sambil motretin gaya masak sang bos yang serba heboh sendiri...Si asisten disuruh bikin orak arik telor...kemudian asisten pegang teflon dan sutil kayu...begitu mau mengorak arik telor di pan, bos bilang “Jangan diapa-apain dulu...biar telornya jadinya gede-gede (dalam hati ketawa, kalo gede-gede namanya ndog dadar bos duduk orak arik)”....ya wiiiiis manuuuut....

Si chef bos yang masih fokus sama mi nya akhirnya berhasil menyelesaikan mie (instan) kemudian dia mulai menggoreng si bakso di pan...dan akhirnyaaa selesaii jugaaa.....saatnya plating (halah)....

Voilaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.....inilah mie kuah kari special ala chef muhammad fahmi....(mienya overcook karena si bos rumpik sendiri...wkwkwk)

Ahaha...inilah maha karya ndudku....
Kemudian Fahmi, saya dan Nduty makan dengan berlauk nasi, mie dan ikan pedha bikinan saya...

Fahmi's fav (pedha dicabein alias cabe dipedha-in karena komposisinya lebih banyak cabenya)
Ini adalah pertama kalinya saya dimasakin sama seseorang yang special buat saya (nduty cuma pernah bikinin saya lasagna sekali)...berhubung yang membuat istimewa makanan ini adalah prosesnya dan siapa yang memproses....jadi untuk kebaikan di masa depan maka masakan chef bos harus dipuji-puji dengan berlebihan (biar kapan-kapan mau masakin saya lagi) hahaha....

At least, sebenarnya kesan dari sebuah makanan terletak bukan pada hasil akhirnya...tapi terletak pada siapa, bagaimana, dan mengapa... Siapa yang membuat, semakin spesial seseorang untuk anda, meski masakannya gak enak rasa bensin, rasa sabun atau rasa aspal...pasti kita akan menghargai hasil karyanya (entah dengan pujian, olokan atau kalimat dusta...hahaha). 

Bagaimana orang itu mengeksekusi makanan itu untuk anda...seenak-enaknya makanan warung atau seenak-enaknya lalapan jainul...makanan mereka dieksekusi tanpa cinta (soalnya mereka cari uang tok dari situ). Ibaratnya gini, seenak-enaknya masakan orang, tetep paling enak masakan istri...

Mangkanya...sebagai infomasi saja.....ahahaha....saya selalu mengeksekusi masakan catering saya dengan cinta, hahaha...karena saya selalu jatuh cinta sama makanan-makanan yang saya buat...apalagi kalo bikin kue yang cantik-cantik...oleh sebab itu produk Aryza selalu saya sebut dengan “Food made of love”...

Dan yang terakhir mengapa dia berusaha membuat masakan itu untuk anda...semakin special alasan dia melakukan hal itu untuk anda...maka sekampret-kampret skill memasaknya...pasti anda akan memujinya...

Akhirnya...karena memasak itu merepresentasikan cinta kita pada seseorang...maka saya ucapkan terima kasih pada Muhammad Fahmi yang sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk membuktikan cintanya....ahahahaha....#peace nduuud#

Bagian paling "menyenangkannya" adalah warisan si bos yaitu.......

Korahan sak arat2...(T_T)

Salam Sayang

Astri